Lewoleba – Atap rumah milik Abdul Malik (35), warga RT 17 RW 06, Kelurahan Lewoleba Utara, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata porak poranda diterjang angin puting beliung pada Rabu (15/7/2020).
Angin puting beliung sekira Pukul 09.43 Wita ini, terjadi saat empat orang anak sedang menonton televisi di ruang tamu. Beruntung tidak ada korban jiwa saat kejadian ini.
“Kami empat orang sedang nonton. Saat itu angin besar jadi kami lari keluar, dan atap sudah terangkat,” kata Lin Kotan (16), saksi mata kejadian tersebut.
Lin mengatakan terjangan angin terjadi begitu cepat, sehingga mereka hanya berusaha menyelamatkan diri. Saat kejadian, tuan rumah, Abdul Malik sedang berada dalam perjalanan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba.
Sebagian atap rumah model dua air ini terlepas diterjang angin. Abdul Malik memperkirakan kerugian berkisar antara Rp 5 – 7 juta. “Tidak sampai sepuluh juta,” kata Abdul.
Sesaat setelah mengtahui kejadian ini, Abdul langsung melaporkan ke pihak Kelurahan Lewoleba Utara dan pihak kelurahannya mengarakannya ke kantor Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Lembata.
“Saya juga kaget. Saya sampai di sini lalu saya ambil foto rumah, lalu saya langsung lapor ke kelurahan (Lewoleba Utara) terus bapa lurahnya bilang kita langsung ke dinas sosial,” kata Abdul.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Thomas Tip Des, mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan terkait kerusakan rumah ini untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Sudah, tadi petugas kami sudah melakukan assesment. Nanti kita lihat hasilnya,” kata Thomas saat dihubungi lewat sambungan telpon seluler.
Kerusakan rumah di wilayah pesisir akibat angin puting beliung bukan terjadi kali ini saja. Abdul mengungkapkan rumahnya telah dua kali menjadi korban amukan angin kencang.
“Pertama kali itu sekitar tiga empat tahun lalu. Kalau pada saat musim barat itu angin besar. Tapi kalau musim begini itu angin barat dan angin timur saling bertolak sehingga terjadi puting beliung,” kata Abdul.
Angin kencang, puting beliung dan gelombang besar selalu menjadi bencana rutin bagi masyarakat pesisir di Kabupaten Lembata.
Dalam rentang waktu Desember 2019 – Januari 2020 lalu, setidaknya 25 rumah warga di tiga kecamatan di Kabupaten Lembata yakni Nubatukan, Lebatukan dan Ile Ape rusak parah bahkan roboh diterjang angin. (*/red/tld)