SoE – Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT tahun ini dipercayakan sebagai lembaga pelatihan Diklat penguatan kapasitas bagi para Kepala Sekolah di NTT. Sebanyak 800 orang Kepala Sekolah akan mengikuti diklat mulai Oktober sampai Desember 2020 ini.
Hal itu disampaikan oleh Rektor UPG 1945 NTT, David Selan, SH MM seusai bertemu Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Egusem Pieter Tahun, Senin (7/9/2020).
“Para Kepala Sekolah akan mendapatkan sertifikat,” kata Selan.
Pihak UPG 1945 NTT pada kesempatan itu menyampaikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) TTS terkait pelaksanaan Diklat tersebut sebagai penumbuhan kualifikasi para Calon Kepala Sekolah.
Selain itu, hal lain yang dibahas dalam pertemuan itu yakni terkait status guru-guru di TTS yang belum berkualifikasi sarjana (S1).
“Di TTS, ada 2452 tenaga pengajar atau Guru yang belum memiliki ijazah sarjana (S1),” ujar Selan.
Langkah konkret untuk mengatasi hal itu, pihak UPG 1945 NTT melakukan MoU bersama Pemda TTS untuk menggelar kuliah jarak jauh bagi para guru.
“Pertemuan ini disambut baik oleh pemda dan lansung ada kesepakatan kerja sama dengan UPG 1945 untuk kuliah jarak jauh bagi para Tenaga pendidik,” jelas Selan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Edison Sipa mengapresiasi langkah yang ditempuh UPG 1945 NTT sebagai upaya memajukan pendidikan di NTT.
“Pertemuan hari ini menyagkut dengan Diklat penguatan Kepala Sekolah. Di TTS ada 224 kepala sekolah yang akan mengikuti diklat ini untuk mendapatkan sertifikat kepala sekolah,” ungkap Sipa.
Sipa juga berharap agar Diklat ini bisa berlanjut tidak hanya untuk 224 Kepala Sekolah saja, tapi semua kepala sekolah di TTS bisa mengikuti Diklat penguatan kepala sekolah ini .
Terkait MoU antara UPG 1945 NTT dan Pemda TTS, Sipa menilai hal itu akan sangat membantu para guru untuk meningkatkan kualitas dan kualifikasi pendidikan mereka.
2.452 orang guru yang belum berkualifikasi S1 terdiri dari 1.859 orang yang mengajar dengan ijazah setara SMA seperti SPG, SGO dan SGA. Sedangkan 81 guru berkualifikasi D1, 398 orang dengan ijazah D2 dan 114 orang dengan kualifikasi D3.
“Kita berharap dengan hadirnya UPG 1945 ini dapat menolong teman-teman guru dengan kuliah jarak jauh agar teman-teman ini bisa mengabdi 60 tahun. Karena kita masih kekuragan guru dan mereka bisa mendapatkan manfaat kesejahteraan lainnya,” pungkas Sipa.